Where My Happiness?? (Part 1)


Di pagi yang cerah aku terbangun dengan senyuman, aku berharap ini adalah hari terbaikku dari hari2 ku sebelumnya . aku bangkit dari ranjang ku dan membuka jendela kamar ku dengan penuh harapan. Harapan bahwa aku akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih di hari ini. Aku pun tidak lama2 berdiam diri di kamarku, seperti biasa aktifitas ku di pagi hari adalah berangkat ke sekolah. Dan akupun bergegas segera menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap2 menuju sekolah.
Setelah siap semuanya akupun bergegas menuju sekolah. Tapi di lantai bawah rumahku aku mendengar mama dan papaku yang sedang bertengkar. Itu bukan hal yang mengejutkan bagiku. Karna setiap harinya mama dan papaku memang selalu bertengkar
. Aku langsung bergegas kesekolah tanpa bersalaman dengan mama dan papaku. Aku hanya tidak mau membuat diriku semakin sedih dengan keadaan yang aku alami sekarang. Ya ini lah aku Sahara Indyana . Aku seorang anak tunggal dari pasangan yang dulunya harmonis. Dan kini aku gak tau ntah pergi kemana lah keharmonisan keluargaku yang dulu pernah ku rasakan saat kecil.
Sejak aku kelas 2 SMP, kedua orangtuaku sering bertengkar. Dan sampai sekarang aku sudah kelas 3 SMA aku pun belum tahu mengapa kedua orangtuaku sering bertengkar. Sebenarnya aku ingin sekali tahu. Tapi aku takut untuk menanyakannya kepada orangtuaku. Dan aku pikir itu gak penting. Aku hanya berfikir ya beginilah jalan hidupku yang harus aku lewati.
Sesampainya aku disekolah aku segera menuju ke kelasku. Akupun duduk di tempat dudukku yang bersebelahan dengan tempat duduk ciko sahabatku.
“hey ciko… kangen juga yaa gak ketemu kamu selama liburan”
“haha jelas dong gua gitu, udh face cakep abis, super ngangenin lagi. Pantes cewe2 ngejar2 gua… gua nya aja top abis. Sampe sahabat gua aja kayanya suka dengan gua. Hahaha”
“ih jijay deh, dasar”
“haha eh lu liburan kemana? Waah pasti seru  nih”
“jidat lu seru, gua DIRUMAH TOK DAN GUA PUSING NGEDENGERIN ORTU GUA YANG SETIAP HARINYA BERANTEM!!! Itu lah liburan gua”
“ops maaf ara, oh ya ini gua bawain oleh2 dari bali. Jangan sedih lagi ya sobat cantik gua J keep smile”
“hmmm makasih ya cik lu selalu bisa buat gua senyum lagi J
“it’s okay cantik”
Di pagi ini aku sudah sedikit mendapatkan kebahagiaan karna sahabatku ciko. Dan aku harap kebahagiaan ini bisa aku dapatkan seterusnya selama aku masih menghembuskan nafas.
“eh ra, gua udah lama gak kerumah lo, gua juga udah lama gak ngeliat ortu lo. Boleh gak pulang sekolah gua krumah lo?” aku tidak langsung menjawab pertanyaan ciko, aku takut kalau ciko kerumah ku ortuku lagi bertengkar. Aku malu keluarga ku yang sekarang tidak seperti yangh dulu lagi. “woy ra, jawab dong” tiba2 ciko mengejutkan ku dalam lamunanku. “eh iya, hmm iya iya ntaar pulang bareng gue aja ya” gua menjawab sambil terbengong “oh oke sip ra”
                Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. dan aku pun langsung bergegas pulang kerumah dengan ciko. Di perjalanan menuju rumah aku hanya terdiam. Sesaat ciko melihat ku sambil mengendarai mobilnya. Aku hanya berfikir kenapa keluarga ku sekarang seperti orang yang tidak saling kenal? Kenapa mama acuh denganku? Dan kenapa papa berubah menjadi pribadi yang emosional?. Sering aku termenung hanya karna memikirkan ini. Tapi aku pun gak tau harus berbuat apa. “woy ra, lo kenapa? Menung aja” tiba2 ciko mengejutkanku dengan suara lantangnya “gak kenapa2 kok” jawab ku dengan nada yang datar. “lo kalau ada apa2 cerita dengan gue ya ra” seru ciko sambil menatap ku dengan tatapan yang tajam. Dan gue hanya mengangguk aja . hanya itulah balasan yang bisa gue berikan untuk ciko. Perkataannya tadi  sudah lumayan membuat hatiku damai. Masih ada yang sayang denganku, dan masih ada yang perhatian dengan ku. Trimakasih ya tuhan.
                Setibanya di rumah aku langsung mempersilahkan ciko masuk, dan tepat di depan aku dan ciko kedua orang tua ku sedang melakukan aktifitas rutinnya yaitu bertengkar. Aku sangat malu saat itu, karna orangtuaku bertengkar tepat di depan temanku.
“mama, papa tolong untuk hari ini aja.. tolong banget ma pa. tolong jangan ribut untuk hari ini aja. Aku ingin kedamaian yang dulu pernah ada di kluarga kita terwujub kembali”
“kamu diam ra, ini semua bukan urusan kamu. Mama seperti ini juga untuk kebaikan kamu, kamu gak tau gimana kelakuan papa kamu diluar sana. Dan mama gak mau sampai kamu tau”
“tapi ma pa, apa gak bisa di selesaikan secara baik2? Apa semua masalah harus di selesaikan dengan emosi? Bukannya mama dan papa yang ngajarin ara untuk bermusyawaah jika ada masalah? Tapi kenapa mama dan papa gak melakukan apa yang mama dan papa ajarkan ke ara?”
“akkrrgghh diam kamu, plaaak!! (satu tamparan melayang di pipi halus ara)”
“oh ini rupanya papaku yang asli, aku baru tau ternyata mama dan papa seperti ini sifatnya. Trimakasih ma pa, sudah memberi tahu aku sifat asli kalian”
                Setelah ara melontarkan kata2 nya yang terakhir, ara langsung pergi dari rumah dengan menangis dan perasaan yang hancur. Dia tidak menyangka kalau papa nya akan menamparnya. Karna selama ini papa nya seorang yang berwibawa dan lembut. Ciko hanya terdiam melihat kejadian itu. Dia tidak bisa berkata apa2. Dan kini yang timbul dalam hatinya dia harus bisa membuat ara sahabatnya menjadi gadis yang ceria kembali. Melihat ara menangis terusan2an ciko pun mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat vavorit ciko saat ciko sedang sedih.
Sesampainya di tempat tersebut, ciko mengajak ara duduk di bawah pohon yang rindang dan di tepi danau yang airnya masih sangat jernih. Ciko pun membelai2 rambut ara dan merangkulnya. Ara masih terdiam sambil nangis tersedu2. “emm ra… jangan nangis terus gue sedih jadinya”
“gimana gak sedih gue cik, hati gue sakit banget tau gak lo?”
“iya gue ngerti keadaan lo sekarang ra, tapi lo gak usah nangis terus gini. Gue masih tetap di samping lo”
“lo tau gak cik gimana perasaan gue? Lo gak tau cik. Karna lo gak ngerasain ini”
“gue ngerti banget ra apa yg lo rasain, dan gue gak mau lo sedih terus. Fisik lo lemah ra, gue Cuma gak mau terjadi apa2 dengan lo, karna gue sayang lo”
Mendengar apa yg ciko katakana barusan ara langsung berhenti menangis. Ciko adalah orang yang sangat berarti bagi ara. Dan ara pun sangat beruntung mendapatkan seorang sahabat yang sangat menyayanginya.
“yaudah ra, hari udah mau malam. Gue gak mau ntar lo balik larut malam. Sekarang lo gue antar pulang ya”
“gak mau cik, gue gak mau dirumah itu lagi, udah cukup orang2 dirumah itu buat gue down untuk hari ini”
“ya terus gimana kalo lo gak mau pulang ra? Gue gak mau lo kenapa2. Dan lo harus pulang sekarang, yakin lah gak akan ada pertengkaran lagi  setelah lo pulang”
“hmm yaudah cik, makasih udah ada di saat gue sangat butuh lo”
Tanpa ada basa basi lagi, ciko pun langsung menuju rumah ara untuk mengantarnya. Dan sesampainya dirumah ara, rumahnya tampak begitu sepi. Hanya ada mobil mama ara yang terparkir di halaman depan rumah ara. “habis ini lo cuci muka dan kaki ya. Langsung tidur. Gue tau lo pasti capek banget hari ini”
“iya cik, makasih atas semuanya”
Ciko hanya membalas dengan ssenyuman. Tapi senyuman itu sangat berarti bagi ara. Ara pun segera masuk rumah dan langsung menuju kamarnya untuk tidur. Sewaktu ara hendak mematikan lampu, tuba2 mama ara masuk dan tersenyum dengannya. “kamu belum tidur sayang?”
“ini ara mau tidur ma”
“maafkan mama dan papa ya sayang atas kejadian tadi siang”
“iya ma, ara ngerti kok. Mama kenapa belum tidur?”
(Saaat ara menanyakan seperti itu, mama ara pun terdiam cukup lama)
“mama sengaja menunggu kamu pulang sayang”
“oh ya ma? Ada apa ma?”
“mama mau membicarakan sesuatu dan mama harap kamu bisa menerima ini sayang”
“apa ma?”
“hmm.. sudah lama kamu tahu, hubungan mama dan papa kamu sudah tidak seharminis dulu. dan mama dan papa mu juga sudah sepakat (tiba2 omongan mama ara terhenti)”
“sepakat apa ma?”
“hmmm kami sepakat untuk bercerai ra, mama harap kamu bisa menerima kenyataan ini ra”
“apa ma? Apa gak ada jalan lain lagi ma?”
“tidak ada sayang, hanya ini yang terbaik. Dan mama harap ara mau ikut mama ya sayang”
“(ara pun tiba2 meneteskan air mata yg sangat deras) apa mama tahu perasaan ara selama ini ngelihat mama dan papa bertengkar? Kalian gak pernah mau tau perasaan ara. Tapi ara selama ini sangat menghormati perasaan kalian. Ara gak tau lagi ma harus kaya gimana. Ara udah capek, udah terlalu sakit ma”
“(mendengar uraian isi hati ara, mama ara pun menangis tersentuh hatinya) maafkan kami nak, tapi ini lah jalan yang terbaik. Mama ingin kamu ikut bersama mama”
“ara gak mau ikut mama ataupun papa. Ara bisa hidup sendiri”
“ra, jgn sperti itu. Mama takut kamu kenapa2 karna fisik kamu sangat lemah. Maafkan mama ra. Mama gak mau kamu hidup sendiri. Ya terserah kamu ra, kamu mau ikut papa juga gapapa. Asalkan kamu jangan hidup sendiri”
“udah ma, ara udah capek. Mending ara hidup sendiri dari pada ara hidup dgn orangtua ara sendiri tapi gak sedikitpun mendapatkan kebahagiaan, udah ma ara capek, mama tolong keluar”
“ra, tolong dengarkan apa kata mama”
“udah ma, keeeluuaarr!!! (teriak ara sekencang2nya)”
Setelah mamanya keluar, ara nangis di balik selimut lembutnya. Dia bertanya kepada dirinya sendiri. Kenapa hidupnya berubah menjadi seperti ini. hidup sepertil ini gak pernah melintas sedikitpun di benak ara. Ara pun menelfon ciko beberapa kali, tapi tidak ada jawaban sedikitpun. Mungkin ciko sedang tidur. Karna ara menelfon ciko tepat tengah malam.
Saat tepat tengah malam, ara keluar dari rumah. Ara hendak laari dari rumahnya dan mencoba untuk hidup sendiri. Karna hal yang di takutinya sudah datang, yaitu perceraian keduaorangtuanya. Baginya perceraian adalah hal yang sangat menghancurkan hidupnya.
Ara pergi saat langin sedang mendung, dan tidak membawa apapun . ia hanya pergi bermodalkan nekat. Tidak lama aara pergi hujan pun turun sangat deras. ara pun kebingungan mau tidur dimana untuk malam ini. Aetelah lama mutar2 mencari tempat peristirahatannya untuk malam ini tidak ketemu juga, akhirnya dia tidur di depan ruko kosong dengan beralaskan kardus2 yang telah usang.
Setelah pagi hari, mama ara membuka pintu anaknya. Ternyata ara tidak ada di dalam kamaranya . dan mamanya terkejut. Langsunglah mama nya menelfon papa ara untuk member tahu kalau ara tidak ada dirumah. Dan menyuruh para pebantunya untuk ikut membantu mencari ara.
Ciko pun terbangun dari tidurnya, dan langsung membuka handphonenya. Terdapat 25 kali panggilan dan semuanya dari ara. Dan 15 sms yang dikirimkan ara juga yang bertuliskan “cik, ortuku mau bercerai, aku sudah benar2 gak sanggup cik. Aku mau hidup sendiri, apa kamu bisa mengantarkanku malam ini untuk mencari tempat tinggal ku sementara?” ciko pun sangat terkejut membaca sms dari ara, dan ciko pun langsung menuju rumah ara, untuk melihat ara sekarang.
Setelah nyampai dirumah ara ciko langsung masuk, di dalam mama ara sedang menangis karna ara tidak ada dirumah. Yang mama nya dan ciko takutkan sama. Yaitu takut ara kenapa2 karna ara termasuk gadis yang nekat dan mempunyai fisik yang lemah. Ciko pun bergegas ikut papa ara untuk mencari ara. Setelah di cari sekian lama. Hasilnya pun nihil.
Sehabis ara tidur di depan ruko dan terkena hujan. Badannya panas dan mukanya sangat pucat. Tiba2 ada 2 orang anak jalanan yang melihatnya tergeletak di depan ruko. Dan mereka pun menegur ara dengan serentak. “woy lo siapa? Baru liat gue muka lo” ara hanya melihat mereka dan terdiam. Ara sudah tidak sanggup untuk berbicara. “kak, keliatannya ni anak sakit. Mukanya pucat abis” ara sudah tidak mendengar apa yg anak jalanan itu katakana, karna sudah sangat merasa sakit. “oh iya, badannya juga panas. Yaudah lo angkat dia, bawa ke rumah”. Ara pun di bawa kerumah kedua anak jalanan tersebut.
Setelah beberapa jam ara tidur dengan baju basahnya, dia pun terbangun dan ketakutan dengan kedua anak jalanan tersebut. “kalian siapa? Aku ini dimana?” pertanyaan itu yg pertama dilontarkan ara. “lo tenang aja, kami orang baik2 kok. Aku desi , ini adik ku isma” ara hanya terdiam setelah desi menjawab pertanyaanya. Karna ara yakin mereka memang orang yang baik. “yaudah lo ganti baju sana, nih pake baju gue. Walaupun gak semahal baju lo. Yang penting bisa nutupin badan lo yg mulus”
Setelah ara selesai mengganti bajunya. Ara pun ikut desi dan isma menjual Koran di pinggir jalan. Setelah cukup lama  ara berkeliaran di jalanan untuk menjajahkan Koran yang ia jual. Ia pun beristirahat dengan desi dan isma. Saat desi dan isma sedang istirahat, mereka dikejutkan dengan kondisi ara yang sangat memprihatinkan. Asma nya kambuh, ara sudah seperti orang yang sekarat karna kesusahan bernafas. Desi dan isma pun gak tau harus berbuat apa. Dan mereka pun buru2 membawa ara pulang kerumahnya.
Dirumahnya ara masih tampah sakit, nafasnya belum sempuna, wajahnya pucat, badannya panas. “kak, gimana itu dia? Kita mau ngasih obat apa? Mau kita bawa kedokter kita sama sekali gak ada uang kak” dari kejauhan ara mendengar apa yang isma katakana, dan ara pun memanggil desi dan isma dengan nafar yang tersendat2 “kalian gak udah beliin aku obat, aku sebentar lagi juga baikan. Kalian tinggal aja aku disini sendiri, aku udah gakpapa. Kalian bisa kerja lagi” desi sangat kasihan melihat kondisi ara sekarang, desi pun tidak tega meninggalkan ara. “gakpapa, isma aja yg berjualan. Gue nemenin lo disini” ara pun tersenyum kepada desi.
Setelah semingu kepergian ara dari rumahnya, mama dan papanya sudah sah bercerai. Kedua orangtua ara menitipkan sementara ara kepada ciko. karna mereka ada tugas diluar daerah. Mamanya sangat berharap ara bisa ikut dengannya. Dan papanya juga berharap begitu. Tapi itu jatuh di tangan ara.
setelah beberapa bulan ara hidup dengan desi dan isma, dia sangat mendapati banyak makna kehidupan dari seorang kakak beradik ini. Sekarang ara sudah tidak ikut desi dan isma lagi menjual Koran, tetapi dia bekerja di sebuah warung makan untuk mencuci piring. Dan gajinya pun di berikan seluruhnya kepada desi untuk kehidupan mereka bertiga.
Sudah lama ciko bersusah payah mencari sahabatnya yang pergi ntah kemana. Dan sampai sekarangpun ciko belum pernah berjumpa dengan ara. ara juga sudah beberapa bulan tidak sekolah. Dan ciko sangat khawatis dengan ara. Ciko hanya berfikir tentang keadaan ara sekarang bagaimana.
Sedangkan ciko mati2an mencari ara, orangtua ara pindah daerah tanpa sepengetahuan ara dan ciko. mama ara searang tinggal di ssurabaya, dan papanya di bandung.
Sepengetahuan mamanya, ara ikut dengan papanya.  Dan sebaliknya juga papanya . sepengetahuan papanya, ara ikut mamanya. Dan kenyataan adalah ara belum ketemu sampai sekarang.
                Saat ara sudah selesai bekerja, ara mau mencari desi dan isma yang sedang berjualan Koran di jalanan. Karna ara tidak betah dirumah sendirian. Saat mau menuju ke tempat desi dan isma berjualan, tiba2 dari belakang ara di tabrak mobil yang melaju dengan lajunya. Dan ara pun langsung dilarikan kerumah sakit. Kondisi ara saat ini sangat memprihatinkan. Banyak darah yang keluar dari tubuhnya. Desi dan isma juga belum tahu kalau ara sedang sekarat. Jangan kan desi dan isma, orangtua ara pun belum tahu.
                Sudah 3 hari ia dirawat. Belum ada 1 pun orang yang menjenguk ara. Dia selalu memanggil2 nama ciko. desi dan isma pun gak tahu siapa itu ciko ? . setelah 3 hari berlalu, akhirnya kondisi ara mulai membaik, dan ara pun menceritakan kejadian yang ia alami pada saat itu. Dan selanjutnya ia member tahu siapa ciko kepada desi dan isma.
Setelah mereka berdua tahu siapa itu ciko, mereka berinisiatif untuk mencari ciko dan member tahu keadaan ara sekarang. Pencarian itu pun berlangsung selama 1 minggu lebih, dan hasilnya sangat menggembirakan, desi dan isma berhasil menemukan ciko. meraka pun langsung member tahu keadaan ara sekarang.
“cik, gue dan adik gue gak mau berbasa-basi, gue mau langsung ngasih tau ke lo, maksud dan tujuan kami nyari lo”
“yah, ada apa des ?”
“lo sahabat ara? Apa lo masih peduli dengan ara ?”
“yah, gue sahabatnya. Udah lama gue mencari keberadaan dia. Dan sampai sejauh itu gue blm mendapatkan hasil. Gue harap ara baik2 aja”
“harapan lo jauh banget dengan kenyataannya cik”
“maksut lo apa? Ada apa dengan ara?”
“dia habis mengalami kecelakaan, dan ssaat ini ara masih di rumah sakit”

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

2 komentar:

eeitss.. Jangan lupa tinggalkan jejak komentarmu ya :)