Di
pagi yang cerah aku terbangun dengan senyuman, aku berharap ini adalah hari
terbaikku dari hari2 ku sebelumnya . aku bangkit dari ranjang ku dan membuka
jendela kamar ku dengan penuh harapan. Harapan bahwa aku akan mendapatkan kebahagiaan
yang lebih di hari ini. Aku pun tidak lama2 berdiam diri di kamarku, seperti
biasa aktifitas ku di pagi hari adalah berangkat ke sekolah. Dan akupun
bergegas segera menuju kamar mandi untuk mandi dan bersiap2 menuju sekolah.
Setelah
siap semuanya akupun bergegas menuju sekolah. Tapi di lantai bawah rumahku aku
mendengar mama dan papaku yang sedang bertengkar. Itu bukan hal yang
mengejutkan bagiku. Karna setiap harinya mama dan papaku memang selalu
bertengkar
. Aku langsung bergegas kesekolah tanpa bersalaman dengan mama dan papaku. Aku hanya tidak mau membuat diriku semakin sedih dengan keadaan yang aku alami sekarang. Ya ini lah aku Sahara Indyana . Aku seorang anak tunggal dari pasangan yang dulunya harmonis. Dan kini aku gak tau ntah pergi kemana lah keharmonisan keluargaku yang dulu pernah ku rasakan saat kecil.
. Aku langsung bergegas kesekolah tanpa bersalaman dengan mama dan papaku. Aku hanya tidak mau membuat diriku semakin sedih dengan keadaan yang aku alami sekarang. Ya ini lah aku Sahara Indyana . Aku seorang anak tunggal dari pasangan yang dulunya harmonis. Dan kini aku gak tau ntah pergi kemana lah keharmonisan keluargaku yang dulu pernah ku rasakan saat kecil.
Sejak
aku kelas 2 SMP, kedua orangtuaku sering bertengkar. Dan sampai sekarang aku
sudah kelas 3 SMA aku pun belum tahu mengapa kedua orangtuaku sering
bertengkar. Sebenarnya aku ingin sekali tahu. Tapi aku takut untuk
menanyakannya kepada orangtuaku. Dan aku pikir itu gak penting. Aku hanya
berfikir ya beginilah jalan hidupku yang harus aku lewati.
Sesampainya
aku disekolah aku segera menuju ke kelasku. Akupun duduk di tempat dudukku yang
bersebelahan dengan tempat duduk ciko sahabatku.
“hey ciko… kangen juga yaa gak ketemu kamu
selama liburan”
“haha jelas dong gua gitu, udh face cakep
abis, super ngangenin lagi. Pantes cewe2 ngejar2 gua… gua nya aja top abis.
Sampe sahabat gua aja kayanya suka dengan gua. Hahaha”
“ih jijay deh, dasar”
“haha eh lu liburan kemana? Waah pasti
seru nih”
“jidat lu seru, gua DIRUMAH TOK DAN GUA
PUSING NGEDENGERIN ORTU GUA YANG SETIAP HARINYA BERANTEM!!! Itu lah liburan
gua”
“ops maaf ara, oh ya ini gua bawain oleh2
dari bali. Jangan sedih lagi ya sobat cantik gua J
keep smile”
“hmmm makasih ya cik lu selalu bisa buat
gua senyum lagi J”
“it’s okay cantik”
Di
pagi ini aku sudah sedikit mendapatkan kebahagiaan karna sahabatku ciko. Dan
aku harap kebahagiaan ini bisa aku dapatkan seterusnya selama aku masih
menghembuskan nafas.
“eh ra, gua udah
lama gak kerumah lo, gua juga udah lama gak ngeliat ortu lo. Boleh gak pulang
sekolah gua krumah lo?” aku tidak langsung menjawab pertanyaan ciko, aku takut
kalau ciko kerumah ku ortuku lagi bertengkar. Aku malu keluarga ku yang
sekarang tidak seperti yangh dulu lagi. “woy ra, jawab dong” tiba2 ciko
mengejutkan ku dalam lamunanku. “eh iya, hmm iya iya ntaar pulang bareng gue
aja ya” gua menjawab sambil terbengong “oh oke sip ra”
Bel tanda pulang sekolah pun
berbunyi. dan aku pun langsung bergegas pulang kerumah dengan ciko. Di
perjalanan menuju rumah aku hanya terdiam. Sesaat ciko melihat ku sambil
mengendarai mobilnya. Aku hanya berfikir kenapa keluarga ku sekarang seperti
orang yang tidak saling kenal? Kenapa mama acuh denganku? Dan kenapa papa
berubah menjadi pribadi yang emosional?. Sering aku termenung hanya karna
memikirkan ini. Tapi aku pun gak tau harus berbuat apa. “woy ra, lo kenapa?
Menung aja” tiba2 ciko mengejutkanku dengan suara lantangnya “gak kenapa2 kok”
jawab ku dengan nada yang datar. “lo kalau ada apa2 cerita dengan gue ya ra”
seru ciko sambil menatap ku dengan tatapan yang tajam. Dan gue hanya mengangguk
aja . hanya itulah balasan yang bisa gue berikan untuk ciko. Perkataannya
tadi sudah lumayan membuat hatiku damai.
Masih ada yang sayang denganku, dan masih ada yang perhatian dengan ku.
Trimakasih ya tuhan.
Setibanya di rumah aku langsung
mempersilahkan ciko masuk, dan tepat di depan aku dan ciko kedua orang tua ku
sedang melakukan aktifitas rutinnya yaitu bertengkar. Aku sangat malu saat itu,
karna orangtuaku bertengkar tepat di depan temanku.
“mama, papa tolong untuk hari ini aja.. tolong banget ma pa.
tolong jangan ribut untuk hari ini aja. Aku ingin kedamaian yang dulu pernah
ada di kluarga kita terwujub kembali”
“kamu diam ra, ini semua bukan urusan kamu. Mama seperti ini
juga untuk kebaikan kamu, kamu gak tau gimana kelakuan papa kamu diluar sana.
Dan mama gak mau sampai kamu tau”
“tapi ma pa, apa gak bisa di selesaikan secara baik2? Apa
semua masalah harus di selesaikan dengan emosi? Bukannya mama dan papa yang
ngajarin ara untuk bermusyawaah jika ada masalah? Tapi kenapa mama dan papa gak
melakukan apa yang mama dan papa ajarkan ke ara?”
“akkrrgghh diam kamu, plaaak!! (satu tamparan melayang di
pipi halus ara)”
“oh ini rupanya papaku yang asli, aku baru tau ternyata mama
dan papa seperti ini sifatnya. Trimakasih ma pa, sudah memberi tahu aku sifat
asli kalian”
Setelah ara melontarkan kata2
nya yang terakhir, ara langsung pergi dari rumah dengan menangis dan perasaan
yang hancur. Dia tidak menyangka kalau papa nya akan menamparnya. Karna selama
ini papa nya seorang yang berwibawa dan lembut. Ciko hanya terdiam melihat
kejadian itu. Dia tidak bisa berkata apa2. Dan kini yang timbul dalam hatinya
dia harus bisa membuat ara sahabatnya menjadi gadis yang ceria kembali. Melihat
ara menangis terusan2an ciko pun mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat
vavorit ciko saat ciko sedang sedih.
Sesampainya di tempat tersebut, ciko mengajak ara duduk di
bawah pohon yang rindang dan di tepi danau yang airnya masih sangat jernih.
Ciko pun membelai2 rambut ara dan merangkulnya. Ara masih terdiam sambil nangis
tersedu2. “emm ra… jangan nangis terus gue sedih jadinya”
“gimana gak sedih gue cik, hati gue sakit banget tau gak
lo?”
“iya gue ngerti keadaan lo sekarang ra, tapi lo gak usah
nangis terus gini. Gue masih tetap di samping lo”
“lo tau gak cik gimana perasaan gue? Lo gak tau cik. Karna
lo gak ngerasain ini”
“gue ngerti banget ra apa yg lo rasain, dan gue gak mau lo
sedih terus. Fisik lo lemah ra, gue Cuma gak mau terjadi apa2 dengan lo, karna
gue sayang lo”
Mendengar apa yg ciko katakana barusan ara langsung berhenti
menangis. Ciko adalah orang yang sangat berarti bagi ara. Dan ara pun sangat
beruntung mendapatkan seorang sahabat yang sangat menyayanginya.
“yaudah ra, hari udah mau malam. Gue gak mau ntar lo balik
larut malam. Sekarang lo gue antar pulang ya”
“gak mau cik, gue gak mau dirumah itu lagi, udah cukup orang2
dirumah itu buat gue down untuk hari ini”
“ya terus gimana kalo lo gak mau pulang ra? Gue gak mau lo
kenapa2. Dan lo harus pulang sekarang, yakin lah gak akan ada pertengkaran
lagi setelah lo pulang”
“hmm yaudah cik, makasih udah ada di saat gue sangat butuh
lo”
Tanpa ada basa basi lagi, ciko pun langsung menuju rumah ara
untuk mengantarnya. Dan sesampainya dirumah ara, rumahnya tampak begitu sepi.
Hanya ada mobil mama ara yang terparkir di halaman depan rumah ara. “habis ini
lo cuci muka dan kaki ya. Langsung tidur. Gue tau lo pasti capek banget hari
ini”
“iya cik, makasih atas semuanya”
Ciko hanya membalas dengan ssenyuman. Tapi
senyuman itu sangat berarti bagi ara. Ara pun segera masuk rumah dan langsung
menuju kamarnya untuk tidur. Sewaktu ara hendak mematikan lampu, tuba2 mama ara
masuk dan tersenyum dengannya. “kamu belum tidur sayang?”
“ini ara mau tidur ma”
“maafkan mama dan papa ya sayang atas
kejadian tadi siang”
“iya ma, ara ngerti kok. Mama kenapa belum
tidur?”
(Saaat ara menanyakan seperti itu, mama ara
pun terdiam cukup lama)
“mama sengaja menunggu kamu pulang sayang”
“oh ya ma? Ada apa ma?”
“mama mau membicarakan sesuatu dan mama
harap kamu bisa menerima ini sayang”
“apa ma?”
“hmm.. sudah lama kamu tahu, hubungan mama
dan papa kamu sudah tidak seharminis dulu. dan mama dan papa mu juga sudah
sepakat (tiba2 omongan mama ara terhenti)”
“sepakat apa ma?”
“hmmm kami sepakat untuk bercerai ra, mama
harap kamu bisa menerima kenyataan ini ra”
“apa ma? Apa gak ada jalan lain lagi ma?”
“tidak ada sayang, hanya ini yang terbaik.
Dan mama harap ara mau ikut mama ya sayang”
“(ara pun tiba2 meneteskan air mata yg
sangat deras) apa mama tahu perasaan ara selama ini ngelihat mama dan papa
bertengkar? Kalian gak pernah mau tau perasaan ara. Tapi ara selama ini sangat
menghormati perasaan kalian. Ara gak tau lagi ma harus kaya gimana. Ara udah
capek, udah terlalu sakit ma”
“(mendengar uraian isi hati ara, mama ara
pun menangis tersentuh hatinya) maafkan kami nak, tapi ini lah jalan yang
terbaik. Mama ingin kamu ikut bersama mama”
“ara gak mau ikut mama ataupun papa. Ara
bisa hidup sendiri”
“ra, jgn sperti itu. Mama takut kamu
kenapa2 karna fisik kamu sangat lemah. Maafkan mama ra. Mama gak mau kamu hidup
sendiri. Ya terserah kamu ra, kamu mau ikut papa juga gapapa. Asalkan kamu
jangan hidup sendiri”
“udah ma, ara udah capek. Mending ara hidup
sendiri dari pada ara hidup dgn orangtua ara sendiri tapi gak sedikitpun
mendapatkan kebahagiaan, udah ma ara capek, mama tolong keluar”
“ra, tolong dengarkan apa kata mama”
“udah ma, keeeluuaarr!!! (teriak ara sekencang2nya)”
“udah ma, keeeluuaarr!!! (teriak ara sekencang2nya)”
Setelah
mamanya keluar, ara nangis di balik selimut lembutnya. Dia bertanya kepada
dirinya sendiri. Kenapa hidupnya berubah menjadi seperti ini. hidup sepertil
ini gak pernah melintas sedikitpun di benak ara. Ara pun menelfon ciko beberapa
kali, tapi tidak ada jawaban sedikitpun. Mungkin ciko sedang tidur. Karna ara
menelfon ciko tepat tengah malam.
Saat
tepat tengah malam, ara keluar dari rumah. Ara hendak laari dari rumahnya dan
mencoba untuk hidup sendiri. Karna hal yang di takutinya sudah datang, yaitu
perceraian keduaorangtuanya. Baginya perceraian adalah hal yang sangat
menghancurkan hidupnya.
Ara
pergi saat langin sedang mendung, dan tidak membawa apapun . ia hanya pergi
bermodalkan nekat. Tidak lama aara pergi hujan pun turun sangat deras. ara pun
kebingungan mau tidur dimana untuk malam ini. Aetelah lama mutar2 mencari
tempat peristirahatannya untuk malam ini tidak ketemu juga, akhirnya dia tidur
di depan ruko kosong dengan beralaskan kardus2 yang telah usang.
Setelah
pagi hari, mama ara membuka pintu anaknya. Ternyata ara tidak ada di dalam
kamaranya . dan mamanya terkejut. Langsunglah mama nya menelfon papa ara untuk
member tahu kalau ara tidak ada dirumah. Dan menyuruh para pebantunya untuk ikut
membantu mencari ara.
Ciko
pun terbangun dari tidurnya, dan langsung membuka handphonenya. Terdapat 25
kali panggilan dan semuanya dari ara. Dan 15 sms yang dikirimkan ara juga yang
bertuliskan “cik, ortuku mau bercerai,
aku sudah benar2 gak sanggup cik. Aku mau hidup sendiri, apa kamu bisa
mengantarkanku malam ini untuk mencari tempat tinggal ku sementara?” ciko
pun sangat terkejut membaca sms dari ara, dan ciko pun langsung menuju rumah
ara, untuk melihat ara sekarang.
Setelah
nyampai dirumah ara ciko langsung masuk, di dalam mama ara sedang menangis
karna ara tidak ada dirumah. Yang mama nya dan ciko takutkan sama. Yaitu takut
ara kenapa2 karna ara termasuk gadis yang nekat dan mempunyai fisik yang lemah.
Ciko pun bergegas ikut papa ara untuk mencari ara. Setelah di cari sekian lama.
Hasilnya pun nihil.
Sehabis
ara tidur di depan ruko dan terkena hujan. Badannya panas dan mukanya sangat
pucat. Tiba2 ada 2 orang anak jalanan yang melihatnya tergeletak di depan ruko.
Dan mereka pun menegur ara dengan serentak. “woy lo siapa? Baru liat gue muka
lo” ara hanya melihat mereka dan terdiam. Ara sudah tidak sanggup untuk
berbicara. “kak, keliatannya ni anak sakit. Mukanya pucat abis” ara sudah tidak
mendengar apa yg anak jalanan itu katakana, karna sudah sangat merasa sakit.
“oh iya, badannya juga panas. Yaudah lo angkat dia, bawa ke rumah”. Ara pun di
bawa kerumah kedua anak jalanan tersebut.
Setelah
beberapa jam ara tidur dengan baju basahnya, dia pun terbangun dan ketakutan
dengan kedua anak jalanan tersebut. “kalian siapa? Aku ini dimana?” pertanyaan
itu yg pertama dilontarkan ara. “lo tenang aja, kami orang baik2 kok. Aku desi
, ini adik ku isma” ara hanya terdiam setelah desi menjawab pertanyaanya. Karna
ara yakin mereka memang orang yang baik. “yaudah lo ganti baju sana, nih pake
baju gue. Walaupun gak semahal baju lo. Yang penting bisa nutupin badan lo yg
mulus”
Setelah
ara selesai mengganti bajunya. Ara pun ikut desi dan isma menjual Koran di
pinggir jalan. Setelah cukup lama ara
berkeliaran di jalanan untuk menjajahkan Koran yang ia jual. Ia pun
beristirahat dengan desi dan isma. Saat desi dan isma sedang istirahat, mereka
dikejutkan dengan kondisi ara yang sangat memprihatinkan. Asma nya kambuh, ara
sudah seperti orang yang sekarat karna kesusahan bernafas. Desi dan isma pun
gak tau harus berbuat apa. Dan mereka pun buru2 membawa ara pulang kerumahnya.
Dirumahnya
ara masih tampah sakit, nafasnya belum sempuna, wajahnya pucat, badannya panas.
“kak, gimana itu dia? Kita mau ngasih obat apa? Mau kita bawa kedokter kita
sama sekali gak ada uang kak” dari kejauhan ara mendengar apa yang isma
katakana, dan ara pun memanggil desi dan isma dengan nafar yang tersendat2
“kalian gak udah beliin aku obat, aku sebentar lagi juga baikan. Kalian tinggal
aja aku disini sendiri, aku udah gakpapa. Kalian bisa kerja lagi” desi sangat
kasihan melihat kondisi ara sekarang, desi pun tidak tega meninggalkan ara.
“gakpapa, isma aja yg berjualan. Gue nemenin lo disini” ara pun tersenyum
kepada desi.
Setelah
semingu kepergian ara dari rumahnya, mama dan papanya sudah sah bercerai. Kedua
orangtua ara menitipkan sementara ara kepada ciko. karna mereka ada tugas
diluar daerah. Mamanya sangat berharap ara bisa ikut dengannya. Dan papanya
juga berharap begitu. Tapi itu jatuh di tangan ara.
setelah
beberapa bulan ara hidup dengan desi dan isma, dia sangat mendapati banyak
makna kehidupan dari seorang kakak beradik ini. Sekarang ara sudah tidak ikut
desi dan isma lagi menjual Koran, tetapi dia bekerja di sebuah warung makan
untuk mencuci piring. Dan gajinya pun di berikan seluruhnya kepada desi untuk
kehidupan mereka bertiga.
Sudah
lama ciko bersusah payah mencari sahabatnya yang pergi ntah kemana. Dan sampai
sekarangpun ciko belum pernah berjumpa dengan ara. ara juga sudah beberapa bulan
tidak sekolah. Dan ciko sangat khawatis dengan ara. Ciko hanya berfikir tentang
keadaan ara sekarang bagaimana.
Sedangkan ciko
mati2an mencari ara, orangtua ara pindah daerah tanpa sepengetahuan ara dan
ciko. mama ara searang tinggal di ssurabaya, dan papanya di bandung.
Sepengetahuan
mamanya, ara ikut dengan papanya. Dan
sebaliknya juga papanya . sepengetahuan papanya, ara ikut mamanya. Dan
kenyataan adalah ara belum ketemu sampai sekarang.
Saat ara sudah selesai bekerja,
ara mau mencari desi dan isma yang sedang berjualan Koran di jalanan. Karna ara
tidak betah dirumah sendirian. Saat mau menuju ke tempat desi dan isma
berjualan, tiba2 dari belakang ara di tabrak mobil yang melaju dengan lajunya.
Dan ara pun langsung dilarikan kerumah sakit. Kondisi ara saat ini sangat
memprihatinkan. Banyak darah yang keluar dari tubuhnya. Desi dan isma juga
belum tahu kalau ara sedang sekarat. Jangan kan desi dan isma, orangtua ara pun
belum tahu.
Sudah 3 hari ia dirawat. Belum
ada 1 pun orang yang menjenguk ara. Dia selalu memanggil2 nama ciko. desi dan
isma pun gak tahu siapa itu ciko ? . setelah 3 hari berlalu, akhirnya kondisi
ara mulai membaik, dan ara pun menceritakan kejadian yang ia alami pada saat
itu. Dan selanjutnya ia member tahu siapa ciko kepada desi dan isma.
Setelah
mereka berdua tahu siapa itu ciko, mereka berinisiatif untuk mencari ciko dan
member tahu keadaan ara sekarang. Pencarian itu pun berlangsung selama 1 minggu
lebih, dan hasilnya sangat menggembirakan, desi dan isma berhasil menemukan ciko.
meraka pun langsung member tahu keadaan ara sekarang.
“cik, gue dan adik gue gak mau
berbasa-basi, gue mau langsung ngasih tau ke lo, maksud dan tujuan kami nyari
lo”
“yah, ada apa des ?”
“lo sahabat ara? Apa lo masih peduli dengan
ara ?”
“yah, gue sahabatnya. Udah lama gue mencari
keberadaan dia. Dan sampai sejauh itu gue blm mendapatkan hasil. Gue harap ara
baik2 aja”
“harapan lo jauh banget dengan kenyataannya
cik”
“maksut lo apa? Ada apa dengan ara?”
“dia habis mengalami kecelakaan, dan ssaat
ini ara masih di rumah sakit”
ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
bersambung yaa..?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete